Pada siklus hidrologi menunjukan bahwa evapotranspirasi (ET) adalah jumlah dari beberapa unsur seperti pada persamaan matematik berikut:
ET = T + It + Es + Eo
T = transpirasi vegetasi, It = intersepsi total, Es = evaporasi dari tanah, batuan dan jenis permukaan tanah lainnya, dan Eo = evaporasi permukaan air terbuka seperti sungai, danau, dan waduk. Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan dan ET = T + It. Bial unsur vegetasi dihilangkan, ET = Es.
Faktor-Faktor Penentu Evapotranspirasi
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap besarnya
evapotranspirasi, maka dalam hal ini evapotanspirasi perlu dibedakan
menjadi evapotranspirasi potensial (PET) dan evapotranspirasi aktual (AET). PET lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi, sementara AET dipengaruhi oleh fisiologi tanaman dan unsur tanah.
Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi PET adalah radiasi panas matahari dan suhu, kelembaban atmosfer dan angin, dan secara umum besarnya PET akan meningkat ketika suhu, radiasi panas matahari, kelembaban, dan kecepatan angin bertambah besar.
Pengaruh radiasi panas matahari terhadap PET
adalah melalui proses fotosintesis. Dalam mengatur hidupnya, tanaman
memerlukan sirkulasi air melalui sitem akar-batang-daun. Sirkulasi
perjalanan air dari bawah (perakaran) ke atas (daun) dipercepat dengan
meningkatnya jumlah radiasi panas matahari terhadap vegetasi yang
bersangkutan. Pengaruh suhu terhadap PET dapat dikatakan secara langsung berkaitan dengan intensitas dan lama waktu radiasi matahari. Suhu yang akan mempengaruhi PET adalah suhu daun dan bukan suhu udara di sekitar daun. Pengaruh angin terhadap PET
adalah melalui mekanisme dipindahkannya uap air yang keluar dari
pori-pori daun. Semakin besar kecepatan angin, semakin besar pula laju
evapotranspirasinya. Dibandingkan dengan pengaruh radiasi panas
matahari, pengaruh angin terhadap laju ET adalah lebih kecil (de Vries and van Duin dalam Ward, 1967).
Kelembaban
tanah juga ikut mempengaruhi terjadinya evapotranspirasi.
Evapotranspirasi berlangsung ketika vegetasi yang bersangkutan sedang
tidak kekurangan suplai air (Penman, 1956 dalam Ward, 1967). Dengan kata
lain evapotranspirasi (potensial) berlangsung ketika kondisi kelembaban
tanah berkisar antara titik wilting point dan field capacity. Karena ketersediaan air dalam tanah tersebut ditentukan oleh tipe tanah, dengan demikian, secara tidak langsung, peristiwaPET juga dipengaruhi oleh faktor potensial.
Pengukuran Evapotranspirasi
Ada berapa metode dalam penetapan nilai/besarnya evapotranspirasi, antara lain:
1. Metode Thornthwaite
Thornthwaite
telah mengembangkan suatu metode untuk memperkirakan besarnya
evapotranspirasi potensial dari data klimatologi. Evapotranspirasi
potensial (PET) tersebut berdasarkan suhu udara rerata bulanan dengan
standar 1 bulan 30 hari, dan lama penyinaran matahari 12 jam sehari.
Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan energi
panas untuk berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses ET.
Rumus dasar:
keterangan:
PET = evapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan)
T = temperatur udara bulan ke-n (OC)
I = indeks panas tahunan
a = koefisien yang tergantung dari tempat
Harga a dapat ditetapkan dengan menggunakan rumus:
a = 675 ´ 10-9 ( I3 ) – 771 ´ 10-7 ( I2 ) + 1792 ´ 10-5 ( I ) + 0,49239
Jika rumus tersebut diganti dengan harga yang diukur, maka:
PET = evapotranspirasi potensial bulanan standart (belum disesuaikan dalam cm).
Karena
banyaknya hari dalam sebulan tidak sama, sedangkan jam penyinaran
matahari yang diterima adalah berbeda menurut musim dan jaraknya dari
katulistiwa, maka PET harus disesuaikan menjadi:
Keterangan:
s = jumlah hari dalam bulan
Tz = jumlah jam penyinaran rerata per hari
2. Metode Blaney-Criddle
Metode ini digunakan
untuk menentukan besarnya evapotranspirasi dari tumbuhan (consumtive
use) yang pengembangannya didasarkan pada kenyataan bahwa
evapotranspirasi bervariasi sesuai dengan keadaan temperatur, lamanya
penyinaran matahari/siang hari, kelembaban udara dan kebutuhan tanaman.
keterangan:
U = consumtive use (inch) selama pertumbuhan tanaman
K = koefisisen empiris yang tergantung pada tipe dan lokasi tanaman
P = persentase jumlah jam penyinaran matahari per bulan dalam 1 (satu) tahun (%)
T = temperatur bulan ke-n (OF)
3. Metode Blaney-Criddle yang dimodifikasi
keterangan:
U = transpirasi bulanan (mm/bulan)
T = suhu udara bulan ke-n (OC)
P = persentase jam siang bulanan dalam setahun
dimana:
K = Kt ´ Kc
Kt = 0,0311(t) + 0,24
Kc = koefisien tanaman bulanan dalam setahun = 0,94
Harga-harga Kc padi di Indonesia telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga terkait.
4. Metode Turc-Lungbein
Turc telah mengenbangkan sebuah metode penentuan evapotranspirasi
potensial yang didasarkan pada penggunaan faktor-faktor klimatologi yang
paling sering diukur, yaitu kelembaban relatif dan temperatur udara.
Nilai Eo dapat dicari dengan:
Eo = 325 + 21 T + 0,9 T2
Keterangan:
P = curah hujan tahunan
E = evapotranspirasi (mm/th)
Eo = evaporasi (mm/th)
T = rerata temperatur tahunan
5. Metode Penman
Rumus dasar perhitungan evaporasi dari muka air bebas adalah:
keterangan:
E = evaporasi dari permukaan air bebas (mm/hari, 1 hari = 24 jam)
Ho = net radiation (cal/cm2/hari) = kemiringan kurva hubungan tekanan uap yang diselidiki (mmHg/oC)
konstanta Psychrometri (=0,485 mmHg/oC)
L = panas latent dari evaporasi sebesar 0,1 cm3 (= 59 cal)
Nilai Ex dapat dicari dengan:
Ex = 0,35 (0,5 + 0,5 U2) ( e Sat –e2)
Dengan:
V2 = kecepatan angin ketinggian 2 m (m/det)
e sat = tekanan uap jenuh (mmHg)
e2 = tekanan uap aktual ketinggian 2 m (mmHg)
Persamaan Penman tersebut dapat dijabarkan agar menjadi mudah perhitungannya, yaitu:
I. merupakan nilai D sebagai fungsi temperatur
II. merupakan nilai (a + bn/N)
a dan b = konstanta
n = lamanya sinar matahari
N = panjang hari 9 jam
III. nilai H
yang merupakan fungsi garis lintang
IV. nilai dari 118.10-19 (273 + Tz)4, merupakan fungsi suhu
V. nilai dari
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Bz9tBxwSbO3_X0hqILaIbC0Haq07mUooo5G7FCJ7PBS2Q2qZaWjG6p7Xthyphenhyphenc1wluhRZr_nR1bTQ9oqWH5SIpvI9PMZvl7jRGoBwg9MnNiABvsJ36B8ZxXvQs-wr1s25Bs23go0_IT-9m/s1600/10.png)
, merupakan fungsi tekanan uap aktual pada ketinggian 2 m
VI. nilai dari 0.2+0.8 n/N
VII. nilai dari 0.485x0.35 (0.5+0.54u)
VIII. nilai dari tekanan uap (esat)
Backlink Please !
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
0 komentar:
Posting Komentar